Saturday, February 28, 2009

Alternatif, kata alternatif biasanya digunakan untuk menyebutkan sesuatu yang lain atau yang berarti adanya cara, jalan, ataupun dan lain-lainnya. hehehh... Pipo kurang ngerti juga artinya apaan. tapi kata alternatif ini juga sebenernya berasal dari bahasa inggris yang di serap menjadi kata Indonesia. Tapi menurut info yang terbaru, bahwa kita itu harus mengindonesiasisasikan bahasa, menjadi bahasa Indonesia yang baku. jujur ajah pipo aga kurang sreg klo ternyata bahasa itu di sulih arti, mungkin akan terdengar janggal dan aneh dan rasanya menjadi terlalu panjang.

seperti yang pernah pipo liat waktu nonton film di Tv, ada beberapa kata yang di terjemahkan kebahasa Indo, waktu itu liat film the core, yang bercerita tentang bumi yang berhenti berputar. Yang uniknya untuk bisa membuat bumi berputar adalah dengan menggunakan nuklir yang dipercaya sangat merusak. eh iya yang kan mo ngomongin terjemahan yah bukan mo ngomongin film heheh. ada satu kata yang pipo masih inget. sewaktu mereka menangkap tokoh yang bisa meretas internet di seluruh dunia. yup sodara setanah seair sebangsa, MERETAS, luar biasa sekali bahasa yang digunakan, kata ini di gunakan untuk terjemahan dari Hack-ing to Hack, kalo kata Hack sendiri dari bahasa inggris juga menerjemahkan bahwa kata ini artinya memotong. memang dalam kegiatannya hacking adalah memotong suatu sistem yang ada di komputer atau internet, sehingga kita bisa dengan leluasa melihat-lihat ataupun merusak suatu sistem komputer yang tersambung dengan internet.

tapi ko tiba2 diterjemahkan dengan kata MERETAS seh kedalam bahasa Indonesia, apa lacur. berasal dari bahasa apa pula MERETAS ini kalo di pisahkan imbuhan ME diawal jadinya RETAS. kata retas sendiri klo diterjemahin k bhasa inggris artinya rip apart. ato merobek secara paksa. hweleh ini dari pocket dictionary gw bilang gitu.

tapi juga rasanya masih kurang pantes kalo digunakan sebage bahasa terjemahan dari hacking.

Friday, February 20, 2009

PBS katanya HARAM!!!

Waks, ko kayanya maksa banget klo film satu ini dicap HARAM. Sebenernya klo emang film bisa dicap haram berarti sejak dari dulu bilang aja tv itu haram heheheh.... sangat beruntung bagi pipo karena sudah menonton film ini terlebih dulu sebelum akhirnya di perdebatkan oleh beberapa orang dan bilang nih film haram. BTW pada taukan maksudnya PBS itu apa, yup yang pipo maksud disini adalah Perempuan Berkalung Sorban.

Beberapa minggu yang lalu pernah diperdebatkan di sebuah stasiun TV, yang menghadirkan si empunya pembuat film, Bpk. Mas Hanung B., bertemu dengan bapak Kehet, jujur ajah pipo ga tau namanya siapa. Pipo juga denger cerita dari pacar pipo si Pithak, n dia selalu nyebut bpk Kehet untuk yang berseteru dengan si bpk Hanung, tentang film ini. Beberapa inti cerita Pithak, pacar pipo, bilang bahwa si bpk. Kehet ini tidak setuju dengan film ini dan mengatakan film ini haram, tapi dia sendiri belum pernah liat filmnya, terus ada beberapa hal yang katanya juga menjelekkan agama Islam. Pokonya gitu deh.

Emang seih, secara pipo dah nonton mungkin pipo bisa menyimpulkan sedikit ato mungkin juga memberikan sedikit penjelasan, dari sudut pandang pipo, kenapa si bpk. Kehet ini sebegitu sebel dan ga sukanya ama nih film. Beberapa adegan kekerasan, mungkin, seperti hukum rajam yang di lakukan, trus pengekangan terhadap sifat si Tokoh utama cewe, siapa yah namanya yah pipo sebut aja namanya Anisa heheheh, yang dikekang oleh bapaknya sendiri. Oh iya klo ga salah inget juga si Pithak, pacar pipo, bilang klo dalam perdebatan tersebut pihak Hanung ada yang bilang bahwa pesantren yang digambarkan dalam film tersebut memang ada yang seperti itu. Perempuan benar-benar di kekang dan hanya diposisikan di dapur.

Emangnya seh, ko rasanya de ja vu yah, klo pipo liat di film itu bisa menjadikan nama baik agama Islam terlihat buruk. Agama selain Islam biasanya selalu menjelekkan agama ini, entah dengan alasan apa mereka sebegitu bencinya ini juga berdasarkan apa yang pipo baca dan dengar juga, bahwa agama selain Islam berusaha menjelekkan Islam dengan mengambil sebagian ilmu dan sejarah dari agama Islam itu sendiri. Seperti hukuman rajam, adegan dilemparin batu oleh banyak orang yang akhirnya di bela oleh Ibunya Anisa, sebelum film ini dibuat pipo pernah baca dan dengar bahwa agama selain Islam bilang bahwa agama Islam itu sadis, tidak berperi kemanusiaan, dan anarkis dengan dalih masa orang dihukum dengan dilempari batu. Mereka, selain Islam, mengambil cara penghukuman dengan rajam ini tanpa memberikan informasi kenapa sampai seseorang dihukum rajam, tapi hanya mengatakan seseorang dihukum dengan dilempari batu adalah tindakan tidak terpuji. Seperti juga di film tersebut, tiba-tiba si Anisa ditarik keluar dan langsung dilempari batu tanpa di cari tahu kebenarannya dulu.

Mungkin hal ini yang dikhawatirkan oleh si bpk Kehet tadi, mungkin dia mengkhawatirkan bahwa dengan film ini seolah membenarkan bahwa Islam itu tidak pandang bulu dan selalu berbuat kasar dan menghuum orang tanpa alasan atau bukti-bukti yang kongkrit. Beberapa hal lain juga yang bisa dimanfaatkan itu seperti masalah hak azasi kaum perempuan, dalam film ini digambarkan seolah perempuan itu benar-benar tidak berdaya dengan hukum dan adat yang ada di agama Islam terhadap perempuan. Memang bpk Hanung, membantah bahwa dia tidak bermaksud seperti itu, dan pipo juga setuju dengan hal itu. Tapi pipo juga tidak menutup mata pipo, bahwa segala hal bisa dimanfaatkan oleh orang lain. Well mungkin ini sedikit alasan kenapa si bpk Kehet itu sangan benci, antipati, ga suka, dan mengatakan haram terhadap film PBS ini.

Memang film ini terkesan seperti yang disebutkan diatas, tapi bagi pipo film ini juga memberikan pesan yang sangat bagus sekali. Jujur ajah pipo ampe beberapa kali menangis setelah melhat film ini. Tapi yang ampe sekarang terus pipo ingat dan ga lupai adalah adegan saat Anisa dan Ibunya solat bersama di dalam kamarnya. Adegan ini klo gasalah setelah si Anisanya ngomong apa gitu tentang perpustakaan dan kebebasan, heheh ga inget soale. Oh iya, yang pipo inget itu saat si Anisa bertanya, ato berkata yah, ke Ibunya bahwa sebenernya ibunya juga memiliki jiwa yang bebas seperti dirinya tapi kenapa dia tetap diam dan tidak melakukan apa-apa.

Adegan ini mengingatkan pipo ama sebuah film yang rasanya udah lama banget, judulnya itu klo ga salah House of Spirit, kisah tentang seorang perempuan yang memiliki kemapuan melihat dan meramal masa depan. Jadi kisahnya itu dimulai dari saat dia masih kecil, beruntungnya si perempuan ini, pipo lupa nama tokohnya, merupakan anak dari orang yang berada dan dia memiliki kemampuan untuk melihat masa depan. Kemampuannya ini terkadang dimanfaatin oleh temen-temen bapaknya si anak perempuan ini untuk mengetahui nomor undian yang akan keluar besaok dan nomor pacuan kuda yang akan menang besok. Singkat cerita dengan kemampuan yang dimilikinya ini dia terus tumbuh besar dan akhirnya menikah dengan seseorang yang terlihat menawan, tapi pada akhirnya dia juga kasar dan serng memukul si perempuan tadi. Hmmm ceritanya rada mirip ama Anisa, dia juga nikah ama orang yang bagus depan tapi ternyata kasar. Setelah menikah hidup cukup lama dan akhirnya melahirkan anak dari pemuda kasar tadi. Singkat cerita lagi setelah melahirkan anaknya tumbuh dewasa, dan akhirnya diapun meninggal dengan keadaan yang damai. Makin disingkatin lagi ceritanya, anak yang udah tumbuh gede ini pada suatu hari pergi kerumah tampat ibunya pernah tinggal, yah pokonya sianaknya ini tau kalau ibunya itu bisa liat masa depan dan tau juga kalo dia perlakukan kasar oleh bapaknya. Singkat cerita lagi pada suatu ruangan dia bertemu dengan roh/spirit dari ibunya, dan bertanya, ibu jika ibu tau kalau ibu akan diperlakukan kasar oleh ayah kenapa tetap menikah dengan dia. Ibunya menjawab, karena tahu akan melahirkan anak yang cantik seperti dirimu ibu rela diperlakukan kasar. Intinya adalah ketegaran seorang Ibu dalam menjalani hidup sekeras apapun demi anaknya.

Heheh puanjang yah, sedikit melenceng mungkin bagi beberapa orang, tapi intinya sama. Ibu Anisa tetap memilih diam dan tidak melawan seperti si Anisa adalah karena dia lebih menjaga keeratan hubungan sebuah keluarga. Pipo menganalogikan hal ini dengan sesuatu yang pipo liat di Semangi, di BreadTalk, pipo liat bagaimana seorang koki mengaduk adonan sebelom di potong dan dijadikan kue atau roti. Bisa juga seperti sebuah lili/play-dough, itu loh lilin yang bisa di bentuk-bentuk. Kenapa pipo analogikan seperti itu. Karena pipo melihat adonan ini ketika ditarik-tarik bisa sampai panjang, dan ketika dipotong dengan pisu bisa putus, tapi ketika di satukan lagi kedalam adonan utama garis bekas potonga piasu itu hilang sama sekali.

Itu gambaran seorang Ibu bagi pipo, mereka itu sangat fleksibel, bisa ditarik panjang dan dipotong, tapi ketika disatukan lagi bekas potongan itu bisa hilang dan menyatu kembali. Ibu memang makhluk luar biasa sekeras apapun kita mencabut adonan itu, sewaktu kita satukan kembali bekas itu benar-benar hilang, dan bila adonan itu di cabut, dia tidak berontak atau apa tapi membiarkan saja. Seperti juga yang dilakukan oleh Ibu Anisa, ketika Anisa pergi dibiarkan olehnya karena dia membiarkan satu bagian lepas dari pada seluruh bagian yang lain berjatuhan. Ketika adonan yang lepas itu kembali, dia bisa merekatkannya tanpa ada bekas apapun.

Entah disadari atau tidak, bagian dari film ini yang paling mengharukan bagi pipo. Ketika seorang Ibu melepaskan bagian dari hatinya, dia tidak berontak tapi diam demi menjaga bagian hatinya yang lain. Dan ketika hati itu kembali dia bisa merekat dengan baik tanpa ada bekas luka sedikitpun. Bagi pipo film ini juga gives tribute to Mother more than everything else. Terlepas dari detail gambar yang berusaha disampaikan oleh si Hanung B., pesan di adegan jelang akhir film memberi kesan lebih bagi pipo.

NB : setelah melihat film ini, terkadang kalo liat Ibu pipo lalu teringat ama film ini pipo suka nangis n terharu. Heheh... pipo cengeng mode: on

Friday, February 06, 2009

Setelah berulang kali coba untuk menulis untuk bulan ini. setidaknya 1 bulan sekali, heheh walo bulan kemaren sempet ga nulis. akhirnya pipo mulai nulis juga di bulan februari ini.


awalnya mau nulis tentang kalimat yang mengatakan kuasai media makan akan kuasai dunia. tapi ko rasanya malah ga enak yah. ntar dikirain menjelekkan para pemilik media yang ada, baik koran ataupun tv.


jadinya sekarang nulis ajah tentang perkembangan media yang ada di Indonesia, tapi wabil khusus media TV. klo koran ato cetak rasanya kurang bisa karena lom masuk juga di dunia itu. temen seh pernah magang di salah satu media cetak. n dia, temen gw ini di panggil dengan sebutan Pipi, cerita kalo dalam media itu terkadang memberikan berita bohong. tapiiiii, bukan berita yang bersifat hard news, lebih ke berita yang feature, seperti gosip. emang seh dalam gosip jarang ada berita yang bener2 bener2 berita. karena awal kata gosip itu sendirikan berasal dari makin di gosok makin sip. bisa berarti juga klo dari sekedar spekulasi lalu di bicarakan dengan gencar di semua media, orang baca, orang denger, orang liat. dan jadilah bahan gunjingan dan lain halnya terjadi begitu saja. sehingga nama seorang menjadi jatuh dan jelek.


beberapa berita terbaru sekrang ini, seperti musisi Ello yang hendak promo album terbarunya, di tv gosip dibilang kalo saat peluncuran tiba2 dia marah dan mengusir wartawan sehingga wartawan terhina dan pergi sehingga tidak meliput dia. dari sudut pandang penonton seorang pipomon akan bilang belagu amat tuh penyanyi bernama Ello, ntar klo gitu ga bakalan terkenal. tapi klo di liat dari sudut pandang pemerhati berita, pipomon bakalan bilang. ko nda di kasi tau apa perbincangan yang terjadi sehingga si Ello sampai marah.


berita yang lainnya juga seperti yang cukup heboh, penangkapan seorang kader ato caleg yah beritanya bilang, dari partai yang terkenal cukup bersih. katanya ditangkap di panti pijat. weleh2 dari seorang pemirsa pipomon akan bilang, wah parah neh, ternyata ga ada anggota partai yang benar2 bersih. tapi klo di lihat dari pengamat bahasa, pipomon akan melihat ko padanan katanya kenapa mesti pake kata panti pijat. apa emang pengen menjatuhkan orang tersebut sehingga seperti itu kalimat yang di pakai ato kenapa.


pipomon seh cuman ga abis pikir ahja, pemberitaan itu harusnyakan memberikan informasi yang cepat, tepat, dan akurat dengan tambahan bermanfaat. tapi ko sepertinya sebuah informasi di tv sekarang ini cenderung tidak banyak informasi yang bermanfaat. lebih banyak memberikan informasi yang sepertinya ingin membentuk opini pemirsa.


ga semua informasi yang diberikan seperti itu, ada juga informasi yang benar diberikan seperti adanya. tapi hanya sekedar info ringan, seperti tempat rekreasi, tempat makan, dan lain2. klo yang sifatnya seperti informasi kejadian apa di dunia sepertinya kurang di berikan porsi yang berimbang. kecuali klo info itu cukup fenomenal, seperti penyerangan di Gaza, Krisis Globlal, eh Global, dan lain lagi.


kenapa sampai seperti itu yah perkembangan sekarang ini. apa karena persaingan ingin mendapatkan uang yang banyak sehingga pelaku tv cenderung lebih berusaha menghibur pemirsa dengan banyaknya sinetron seperti di tv swasta berlogo elang dan matahari, mulai dari jam 6 sore ampe jam 10 malam memasang sinetron yang stripping, kejar tayang, nonstop setiap hari. emang seh, kita ga bisa protes gitu ajah, ntar dikirain kita iri dengan orang yang maen dalam sinetron itu. itukan rejeki mereka, lu ajah yang ga bisa dapet trus iri n nulis begini... hueheheh.... bukan gitu juga. cuman rasanya sinetron yang stripping itu ato setiap program yang ditayangin setiap hari itu rasanya seperti menunjukkan bahwa kurang kreatifnya para pelaku industri pesinetronan di indonesia, klo mereka emang bisa kreatif dengan banyak program bukannya lebih banyak membuka lapangan kerja untuk masing2 orang yang terlibat dalam sinetron tersebut. hal lain juga yang pipo liat dengan stripping itu emangnya apa sebegitu rendahnya tingkat awarnes eh awareness kita terhadap sesuatu, jadinya sinetron harus tayang tiap hari. apa ga kasian juga dengan para pemainnya sendiri harus kehilangan banyak waktu mereka hanya untuk kegiatan begitu padat, akhirnya membuat mereka stress, ada yang akhirnya memakai narkoba dan lainnya.


apa ga kasian juga dengan para pemain yang masih kecil untuk mengisi sinetron mereka, pipo merasa kasian sebenernya mereka harus bekerja setiap hari untuk mengejar target sinetron mereka. Coba kalo sinetron di Indonesia ini seminggu sekali untuk satu buah cerita. jadi bakalan banyak orang yang bisa terlibat dalam pembuatan film. karena ada banyak judul, ada banyak orang yang bekerja, ada banyak orang kretif yang terlibat dalam pembuatannya, dan lain-lainnya.

coba klo setiap tivi itu bisa menayangkan sesuatu yang benar2 kita butuhkan. bukan memberikan sekedar hiburan agar mereka bisa bersaing dengan satu dan lainnya. sekarang ini hampir disetiap pagi semua stasiun tv menayangkan acara musik yang mendatangkan band ataupun menayangkan video klip. kliatan banget pengen bersaing antara stu dengan yang lainnya. sebage penonton jujur aja pipo merasa tidak enak, informasi yang didapat terasa kurang. tapi klo liat metro juga beritanya terlalu berat semua, mungkin bukan terlalu berat tapi terlalu formil liatnya.

mungkin udah menjadi kebiasaan waktu kita melihat berita harus disampaikan dengan cara formal. jadi inget berita yang dulu, judulnya pipo lupa, tapi klo ga salah pembawa beritanya si indra bekti. dulu klo ga salah ada di trans jenis beritanya. tapi sekarang udah ga ada lagi.

pipo berharap sebenernya setiap stasiun tv yang ada tidak membuat program itu sekedar agar bisa bersaing dengan satu dan lainnya, maksudnya membuat sebuah acara, ato sinetron cuman sekedar bisa bersaing antara tv satu dengan tv yang lain. tapi lebih membuat program yang informatif, entertainment, mendidik, mungkin mendidik masih sedikit susah. tapi setidaknya bisa memberikan informasi yang bermanfaat kepada orang yang nonton tv. tidak hanya terhibut. klo cari hiburan mereka juga bisa mencari yang lain ato maen yang lain.

mungkin hal ini akan terjadi setelah beberapa tahun kedepan ketika semua orang di indonesia sudah sadar akan pentingnya mereka mengetahui apa yang bagus mereka tonton dan apa yang tidak bagus untuk mereka tonton. peace yooo