Friday, June 05, 2020

5 JUNI 2020

Muali pelonggaran, jalanan langsung macet. Banyak keraguan apakah berhasil atau tidak. Bukan masalah penanganannya tapi kebenaran tujuan pembatasannya. Di negeri seberang tempat sebuah negara berjuluk Sin. Yang notabene memiliki keparnoan akan pengelompokan orang hal ini bisa menjadi pengawasan. Sekarang mau di terapkan di seluruh dunia.

Ya tapi mau gimana saya cuman rakyat jelita.

Thursday, June 04, 2020

Empat Juni 2020

Tanggal 4 Juni, pemerintah kembali memperpanjang PSBB, dan penggunaan kata yg ada di tanggal 2 sepertinya mulai banyak diawasi. Semua yang menyebut muali di monitor. Apakah kata tersebut digunakan untuk menjelaskan sesuatu atau tidak. Gw mulai blig dengan kalimat2 yg ambigu. Jadi biar orang ga ada yg paham sama sekali dengan apa yg gw tulis.

Setiap di sebut di Vlog langsung dolar kuning, gw kmaren sempet nulis aja tiba2 logout sendiri dari blogger. Ini semacam pengawasan ketat terhadap manusia dari orang2 yg punya kepentingan. Old days Three Kingdom punya sejarah yang panjang tentang kerajaan mereka sendiri. Udah dari dulu sejarah mencatat tiap beberapa abad pasti ada pergantian kekuasaan kerajaan. Setiap kerajaan pasti ada masanya untuk terganti baik secara paksa atau dengan damai, tapi umumnya selalu dengan cara paksa. Baik itu perang atau dengan cara lain. Baik di mulai seperti adanya yellow turban yg bisa di redam tapi perubahan kekuasan itu tetep terjadi. Justru yellow turban itu memunculkan para pahlawan yang menjadi pengubah sejarah dan kekuasaan.

Mungkin ini adalah ajang memunculkan hero baru tersebut tapi sayangnya kita sebagai rakyat jelita tidak tahu menahu dan hanya menjadi colateral damage.

Tuesday, June 02, 2020

Dua Juni 2020

Hari ini gw buat ini log sebagai pengingat bahwa sampai tanggal ini di Jakarta masih berada dalam pengawasan COVID-19. Pandemi ini sudah heboh dari Desember 2019 di luar Indonesia, baru heboh di Indonesia di pertengahan Maret 2020, dan sampai dengan tanggal blog ini di buat masih di jalankan anjuran pemerintah yang di sebut PSBB. Apa itu PSBB, PSBB ada singkatan dari Pembatasan Sosial Berskala Besar, yang bertujuan untuk menghambat laju penyebaran COVID-19, apa itu COVID-19, COVID-19 dalah virus yang katanya mematikan yang menyerang paru-paru. Virus ini infonya merupakan turunan dari SARS, dan tulisannya makin melenceng jauh dari pengetahuan yang gw miliki tentang COVID-19 ini.

Tujuan gw buat blog ini lagi cuman sebagai diari bahwa masih sampai saat ini masih berlaku pembatasan pergerakan sional. Gw punya teori sendiri tentang COVID ini, tapi blom mau gw tulis sekarang. Saat ini cuman mau nulis sudah lama tidak Solat Jumat, hampir 2 bulan, dan sekarang masuk Jakarta sulit sekali karena harus punya SIKM.

Besok update dengan diari baru.

Friday, August 16, 2019

MENDETEKSI KESOMBONGAN

**

Seorang pria yang bertamu di rumah Sang Kiyai tertegun keheranan.
Dia melihat Sang Kiyai sedang sibuk bekerja sendiri menyikat lantai rumahnya sampai bersih.

Pria itu bertanya:
“Apa yang sedang Anda lakukan Pak Kiyai ?”.

Pak Kiyai menjawab:
“Tadi saya kedatangan tamu yang meminta nasehat. *Saya berikan banyak nasehat yang bermanfaat*. Namun, setelah tamu itu pulang saya *MERASA JADI ORANG HEBAT*.
Kesombongan saya mulai muncul, karena itu, saya lakukan PEKERJAAN INI untuk membunuh *PERASAAN SOMBONG*

SOMBONG adalah PENYAKIT yg sering menghinggapi kita semua, benih-benihnya kerap muncul tanpa kita sadari.

*Ditingkat PERTAMA*:
SOMBONG disebabkan oleh *FAKTOR MATERI*, di mana kita merasa:
- *Lebih KAYA*,
- *Lebih RUPAWAN*
- *Lebih TERHORMAT* daripada orang lain.

*DITINGKAT KEDUA*:
*SOMBONG disebabkan oleh FAKTOR KECERDASAN*, kita merasa:
- *Lebih PINTAR*
- *Lebih KOMPETEN* yang PALING BENAR, &
- *Lebih BERWAWASAN* dibandingkan orang lain.

*DITINGKAT KETIGA*
SOMBONG disebabkan oleh *FAKTOR KEBAIKAN*, kita sering menganggap diri:
- *Lebih BERMORAL*
- *Lebih PEMURAH*, &
- *Lebih TULUS* dibandingkan dengan *orang lain*.

Yang menarik...., Semakin Tinggi tingkat KESOMBONGAN kita, semakin sulit pula kita mendeteksinya.

*SOMBONG karena MATERI mudah terlihat,  namun SOMBONG karena PENGETAHUAN, apalagi SOMBONG karena KEBAIKAN, SULIT TERDETEKSI, apalagi "SOMBONG KARENA DIRI LEBIH BERTAQWA, LEBIH SHALIH", itu seringkali hanya berbentuk benih-benih halus di dalam bathin kita*

Subhanallah !!
Segala "pujian" hanya bagi ALLAH SWT, "Kesombongan" hanya milik ALLAH SWT, 
tidak diperkenankan untuk kita..
Ingatlah dahulu makhluk yang paling taat menyaingi Malaikat tercampak kedalam kehinaan yang sangat, dialah Iblis.
Cobalah berusaha setiap hari, kita INTROSPEKSI diri kita karena setiap hal yang baik & yang bisa kita lakukan, semua adalah karena "ANUGERAH ALLAH SWT"

*KESOMBONGAN hanya akan membawa kita pada KEJATUHAN yang mendalam*. *Karena Nabi SAW bersabda:  bila masih ada*
*sebiji dzarah ke"SOMBONG"an dalam hati..tidak akan masuk Syurga*

Tetap BERSABAR, RENDAH HATI sebab KADANG orang yang KITA HADAPI ternyata LEBIH HEBAT dari KITA.

*Semoga kita termasuk dalam orang-orang yang TERHINDAR dari KESOMBONGAN & termasuk dalam orang-orang yang BERSABAR, RENDAH HATI &  memperoleh PETUNJUK serta KERIDHOAN ALLAH* ...

Tuesday, August 13, 2019

Mohon maaf

Ini uda tulisan ke-2 karena yang pertama kehapus.

Jadi mulai kedepan kalo lagi ga tau apa yang mau ditulis bakalan diisi dengan tulisan yang di dapat dari WA. Seperti yang sudah pernah di post sini.

Terima kasih.

Monday, July 30, 2018

Rute tercepat

Hari ini perjalanan ojek memberikan info perjalanan yang tidak terlalu menyenangkan. Bukan salah aplikasinya sih karna emang jalanan hari ini terasa lebih macet seperti hari sebelumnya yang juga pernah macet tiba-tiba. Anehnya untuk pemberitaan seperti ini seperti kurang ada tanggapan yang cepat bahwa kemacetan adalah akibat ini itu atau apa. Beda sama kereta kemarin yang sudah mengumumkan bahwa besoknya bakalanan ada kendala untuk e-ticket mereka, jadi orang seperti sudah antisipasi dan pasrah bahwa mereka bakalan terlambat.

Tapi untuk jalanan Jakarta seperti ga ada info bakalan ada pengalihan arus atau apa gitu. Yang ada cuman berita sedikit sekali bahwa bakalan ada perombakan JPO yang akan membuat orang jalurnya dialihkan, namun berita seperti itu bakalan ketutup sama berita Gubernur yang tidak bisa memberikan solusi bahwa kemacetan yang ga kunjung selesai dan perombakan JPO yang dianggap aneh.

Berita seperti tidaj berimbang.

Wednesday, December 20, 2017

Pengungsi

Pengungsi secara definisi di google:"Pengungsi adalah seseorang atau sekelompok orang yang meninggalkan suatu wilayah guna menghindari suatu bencana atau musibah. Bencana ini dapat berbentuk banjir, tanah longsor, tsunami, kebakaran, dan lain sebagainya yang diakibatkan oleh alam." aga kurang rasanya, gimana kalo daerah itu sedang dalam konflik peperangan. apa ga termasuk sebagai pengungsi juga?

"Imigrasi adalah perpindahan orang dari suatu negara-bangsa (nation-state) ke negara lain, di mana ia bukan merupakan warga negara. Imigrasi merujuk pada perpindahan untuk menetap permanen yang dilakukan oleh imigran, sedangkan turis dan pendatang untuk jangka waktu pendek tidak dianggapimigran." ini penjelasan dari google juga. 

pipo menyimpulkan bahwa kedua kata diatas memeliki arti dan makna yang sama, dimana terjadi perpindahan orang individu atau kelompok dari satu daerah ke daerah lain. bedanya yang satu menetap, yang satu kemungkinan menjadi penetap.

Penulisan ini awalnya didasari oleh beberapa hari yang lalu pipo sedang aktif di ride-sharing app untuk motor atau kekiniannya Ojek Daring. mendapat penumpang saat di temui mereka itu terlihat seperti pengungsi karena tidak terlihat mewah dalam penampilan dan sangat sederhana, Pipo menjemput mereka untuk diantar ke sekolah mereka. Hal ini membuat pipo merasa bahwa mereka merupakan penduduk yang sangat hebat, karena mereka harus hidup di lingkungan baru dengan bahasa asing bagi mereka sendiri. Apalagi sumber pangan mereka, misal mereka biasa makan roti india, bakalan susah buat mereka untuk mencari bahan yang mereka butuhkan. juga.

Ada banyak permasalahan di negeri ini, tapi kita terlalu di sibukkan dengan pemberitaan mengenai politik, pemilu, korupsi, dan e-KTP. yang sangat diulur-ulur dalam pemberitaannya dan keputusannya. Sedangkan permasalahan seperti kependudukan, jumlah imigran yang datang mereka bekerja di sini mereka tinggal dimana itu juga menjadi permasalahan yang bisa juga diangkat, namun kita kembali tidak dibuat aware untuk masalah itu kita harus perduli sendiri untuk itu.