Tuesday, September 27, 2005

sedang males nulis

Maaf sedang males banget ngeblog, jadinya memanfaatkan tulisan orang laen untuk menunjukkan bahwa aku masih eksis di dunia perbloggan. Tidak tahu tulisan ini siapa yang membuat pertama kali karena aku pun hanya mendapatkannya, dan knapa aku memasukkannya…

Karena terkadang hati ini ingat kepada yang diatas sana… dan itulah kelemahanku hanya bisa mengingat tanpa mau berusaha mendekati…..

"Tahukah kamu sobat, suara uang logam yang jatuh itu tidak lebih keras daripada nyanyian jangkrik. Meski demikian, banyak kalian mendengarnya dan menoleh ke arahnya. Di lain pihak, saya adalah satu-satunya orang yang mendengar suara jangkrik itu. Alasannya tentu bukan bahwa saya, orang desa bisa mendengar lebih baik daripada orang kota. Tidak. Alasannya adalah bahwa kita selalu mendengar dengan lebih baik hal-hal yang biasanya kita perhatikan."

Seringkali ketika kita dalam masalah, kita berteriak memohon pertolongan pada Tuhan, dan kita merasa Dia diam saja, sebabnya bukan karena Tuhan tidak menjawab, tapi karena kita lebih fokus pada diri kita sendiri dan permasalahannya daripada fokus pada Tuhan dan pertolongan-Nya.

Kita memasang telinga agar Tuhan menjawab sesuai dengan keinginan dan cara kita dan menolak suara Tuhan
yang mengatakan bahwa Dia menyediakan jalan lain yang lebih baik!

Seorang konsumen datang ke tempat tukang cukur untuk memotong rambut dan merapikan brewoknya. Si tukang cukur mulai memotong rambut konsumennya dan mulailah terlibat pembicaraan yang mulai menghangat. Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan, dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang Tuhan. Si tukang cukur bilang," Saya tidak percaya Tuhan itu ada". "Kenapa kamu berkata begitu ???" timpal si konsumen. "Begini, coba Anda perhatikan di depan sana, di jalanan.... untuk menyadari bahwa Tuhan itu tidak ada. Katakan kepadaku, jika Tuhan itu ada, Adakah yang sakit??, Adakah anak terlantar?? Jika Tuhan ada, tidak akan ada sakit ataupun kesusahan. Saya tidak dapat membayangkan Tuhan Yang Maha Penyayang akan membiarkan ini semua terjadi."
Si konsumen diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak merespon karena dia tidak ingin memulai adu pendapat. Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen pergi meninggalkan tempat si tukang cukur. Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu dia melihat ada orang dijalan dengan rambut yang panjang, berombak kasar, kotor dan brewok yang tidak dicukur. Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat. Si konsumen balik ke tempat tukang cukur dan berkata,"Kamu tahu, sebenarnya TIDAK ADA TUKANG CUKUR." Si tukang cukur tidak terima," Kamu kok bisa bilang begitu ??"."Saya disini dan saya tukang cukur. Dan barusan saya mencukurmu!"

"Tidak!" elak si konsumen. "Tukang cukur itu tidak ada, sebab jika ada, tidak akan ada orang dengan rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti orang yang di luar sana", si konsumen menambahkan. "Ah tidak, tapi tukang cukur tetap ada!", sanggah si tukang cukur. "Apa yang kamu lihat itu adalah salah mereka sendiri, kenapa mereka tidak datang ke saya", jawab si tukang cukur membela diri. "Cocok!"-kata si konsumen menyetujui."Itulah point utama-nya!. Sama dengan Tuhan, TUHAN ITU JUGA ADA !, Tapi apa yang terjadi...
orang-orang TIDAK MAU DATANG kepada-NYA,

Friday, September 09, 2005

Hilangnya manusia bodoh



Jaman sudah semakin maju. Di ibarat kan dari jaman batu ke jaman klasik melanjut ke jaman industri dan trakir skarang di jaman informasi ato jaman modern. Teknologi itu udah sebegitu canggihnya sehingga bisa menciptakan manusia kloning klo mao, mungkin nanti bakalan bisa bikin manusia robot beneran, kaya di film terminator. Dan mungkin juga nantinya kita bisa melancong ke luar bumi dengan sebegitu mudahnya kaya ke luar kota ajah.

Tapi gw ga mao ngomongin teknologi yahg udah pasti n mungkin bakalan terjadi kaya gitu... (^_^)... well, who knows.... gw cuman mao ngomognin teknologi yang laen, teknologi bahasa dan perkembangannya juga, mungkin.

Literatur, bahasa dan kebudayaan. Aga ada kaitannya yah karena dengan adanya bahasa maka kita bisa berbudaya. Lagian juga sebelum di temukannya teknologi henpon bisa terbang awalnya itu pasti di temukan bahasa terlebih dulu. Klo udah bisa ngomong baru bisa blajar. Sama kaya bayi juga, sebelom bisa ngomong dia ga mungkin dah sekolah duluan. Hehehe.....

Lanjut ke masalah bahasa ini, dengan semakin berkembangnya jaman maka semakin berkembang juga bahasa dan bahkan semakin marak juga gaya bahasa yang di pakai sekarang ini. Dari bahasa formal sampai bahasa prokem, bahkan dulu pernah boming dengan bahasa bo’ dan nek dari kalangan tertentu dan bahkan samapai ada kamus tersendiri.

Tapi dari semua perkembangan teknologi dan bahasa harapan dari semua itu adalah semakin meningkatnya pengetahuan orang dan juga mungkin kesejahteraan orang. Juga di harapkan agar semakin sedikitnya orang-orang yang bodoh, mungkin.

Tapi sebenernya sekarang ini orang-orang yang bodoh itu sudah bisa di bilang ga ada lagi, dan itu semua berkat teknologi bahasa, demikian karena mereka itu hanyalah orang yang kurang pendidikan ato kurang keahlian. Dan juga sebenernya dengan perkembangan bahasa skarang orang ga bakalan ada yang mati lagi, kita cuman “lewat”.....

Hmm... penyalah gunaan bahasa mungkin klo seperti itu namanya. Dan sebenernya masih banyak lagi penyalah gunaan seperti ini, tapi. Ah namanya juga manusia wajar lah yaw....

Ps: this writing was inspired by a comedian, which I forgot his name, I heard it from yahoo! Launchcast.