Bulan puasa terberat yang pernah terjadi di Indonesia. Entah kenapa rasanya tahun ini lebih berat dari tahun-tahun sebelumnya yang sudah-sudah. Diawali dengan adanya gempa bumi ketika memasuki tarawih pertama di bulan puasa sekarang, tapi sebelummya ternyata sudah di mulai oleh beberapa orang dengan melangkakan minyak tanah. Yup benar sekali masi ada orang yang memanfaatkan suasana ramadhan dengan melangkakan minyak tanah sebagai salah satu kebutuhan hidup. Dan sekali lagi dilakukan ketika memasuki bulan puasa.
Seperti tahun sebelumnya, pemerintah menaikkan harga minya ketika memasuki bulan puasa agar masyarakat tidak melakukan demo dan sebagainya menuntut menurunkan harga minyak. Tahun inipun sepertinya juga seperti itu, dengan langkanya minyak tanah yang berguna untuk menyalakan kompor, masyarakat dipaksa untuk mengkonversi, istilah kerennya, ato mengganti kompor mereka menjadi kompor gas, yang ternyata diedarkan oleh pemerintah.
Hmmmm...... apa pemerintah memang sengaja seperti itu yah, memaksakan kehendak mereka agar masyarakatnya terpaksa menerima seperti itu saja. Masyarakat itu harus dididik jangan hanya disuapin. Klo emang ada berita yang tidak mengenakkan mengenai perkembangan minyak tanah sebaiknya diberitakan dengan benar jangan hanya tiba-tiba memerintah rakyat untuk memakai kompor gas bgitu ajah. Kan enak kalo masyarakatnya juga menerima dengan ikhlas. Huffff.... mungkin ini kali yang membuat bangsa kita tidak bisa berkembang dan semakin terpuruk. Masyarakatnya tidak mau jujur dan masih takut, begitupun pemerintahannya tidak mau jujur dan mungkin takut juga kepada masyarakatnya.
Kanapa pipo bilang masyarakatnya tidak mau jujur. Ini pernah dilakuin ama pipomon ketika menanyak beberapa pertanyaan simpel kepada masyarkat umu, mulai dari tukang foto kopi, penjual makanan kecil, asongan dan penjaga warteg. Mungkin ga banyak-banyak amat tapi rasanya cukup untuk menambah pengetahuan diri sendiri. Ternyata mereka sewaktu ditanya mengenai pandanngan mereka terhadap pemerintah sekarang ini, mereka menjawab wah ndak tau tuh. Takut ah jawabnya ntar di tangkep polisi. Swiiinggg... gubrak... gedubrak.... brak... brug... ting-tong. Oooo... ternyata masi ada orang yang takut di jaman yang katanya udah reformasi ini. Takut di ciduk karena berkomentar tentang pemerintah sekarang.
Waktu gw bilang bulan puasa ini bener-bener bulan yang berat. Ternyata emang bukan itu aja yang terjadi, ternyata kesabaran orang-orang yang menjalani puasa itu sendiri sedang di uji seujinya ujian. Adayang stress ama kerjaan, ama kehidupan, ama duit, ama makanan, dan lainnya.
Pengen ngomong panjang lebar mengenai segala hal tentang puasa rasanya ga mungkun karena pipo bukanlah seorang ustadz, takutnya apa-apa yang diucapkan tidak sesuai dengan kaedah yang ada. Satu hal yang pasti di bulan puasa itu bukan hanya diuji kesabaran, tapi juga tingkat kedewasaan kita juga di uji. Sudah seperti apa kita menghadapi segala hal terburuk yang akan terjadi pada diri kita, selama bulan puasa ini. Mulai dari pacar yang marah-marah terus sampai anak yang sakit ditambah lagi kehilangan uang karena pengaruh orang lain.
Ya 4JJI semoga Kami bisa menjalani puasa bulan ini dengan lebih tabah lagi.
Seperti tahun sebelumnya, pemerintah menaikkan harga minya ketika memasuki bulan puasa agar masyarakat tidak melakukan demo dan sebagainya menuntut menurunkan harga minyak. Tahun inipun sepertinya juga seperti itu, dengan langkanya minyak tanah yang berguna untuk menyalakan kompor, masyarakat dipaksa untuk mengkonversi, istilah kerennya, ato mengganti kompor mereka menjadi kompor gas, yang ternyata diedarkan oleh pemerintah.
Hmmmm...... apa pemerintah memang sengaja seperti itu yah, memaksakan kehendak mereka agar masyarakatnya terpaksa menerima seperti itu saja. Masyarakat itu harus dididik jangan hanya disuapin. Klo emang ada berita yang tidak mengenakkan mengenai perkembangan minyak tanah sebaiknya diberitakan dengan benar jangan hanya tiba-tiba memerintah rakyat untuk memakai kompor gas bgitu ajah. Kan enak kalo masyarakatnya juga menerima dengan ikhlas. Huffff.... mungkin ini kali yang membuat bangsa kita tidak bisa berkembang dan semakin terpuruk. Masyarakatnya tidak mau jujur dan masih takut, begitupun pemerintahannya tidak mau jujur dan mungkin takut juga kepada masyarakatnya.
Kanapa pipo bilang masyarakatnya tidak mau jujur. Ini pernah dilakuin ama pipomon ketika menanyak beberapa pertanyaan simpel kepada masyarkat umu, mulai dari tukang foto kopi, penjual makanan kecil, asongan dan penjaga warteg. Mungkin ga banyak-banyak amat tapi rasanya cukup untuk menambah pengetahuan diri sendiri. Ternyata mereka sewaktu ditanya mengenai pandanngan mereka terhadap pemerintah sekarang ini, mereka menjawab wah ndak tau tuh. Takut ah jawabnya ntar di tangkep polisi. Swiiinggg... gubrak... gedubrak.... brak... brug... ting-tong. Oooo... ternyata masi ada orang yang takut di jaman yang katanya udah reformasi ini. Takut di ciduk karena berkomentar tentang pemerintah sekarang.
Waktu gw bilang bulan puasa ini bener-bener bulan yang berat. Ternyata emang bukan itu aja yang terjadi, ternyata kesabaran orang-orang yang menjalani puasa itu sendiri sedang di uji seujinya ujian. Adayang stress ama kerjaan, ama kehidupan, ama duit, ama makanan, dan lainnya.
Pengen ngomong panjang lebar mengenai segala hal tentang puasa rasanya ga mungkun karena pipo bukanlah seorang ustadz, takutnya apa-apa yang diucapkan tidak sesuai dengan kaedah yang ada. Satu hal yang pasti di bulan puasa itu bukan hanya diuji kesabaran, tapi juga tingkat kedewasaan kita juga di uji. Sudah seperti apa kita menghadapi segala hal terburuk yang akan terjadi pada diri kita, selama bulan puasa ini. Mulai dari pacar yang marah-marah terus sampai anak yang sakit ditambah lagi kehilangan uang karena pengaruh orang lain.
Ya 4JJI semoga Kami bisa menjalani puasa bulan ini dengan lebih tabah lagi.
No comments:
Post a Comment